Pilih Desa Hangkusa Sosialisasikan Museum Masuk Desa, Museum Negeri Sumsel Ajak Pelestarian Sejarah dan Budaya

Minggu 16 Nov 2025 - 17:24 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Dalam kegiatan Museum Masuk Desa ini, Amarullah menghimbau sekaligus memotivasi masyarakat untuk lebih mengenal museum.

“Mari kita tingkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap warisan sejarah dan budaya bangsa, terkhususnya di wilayah Provinsi Sumsel,” tukasnya.

Ketua Panitia yang juga Kepala Seksi Museum Negeri Sumsel, Adie Citra Sandy dalam laporannya menyebut, kegiatan Sosialisasi Museum Masuk Desa telah berlangsung sejak Tahun 2021.

BACA JUGA:Gelar Lomba Tari Kreasi Tradisional Tingkat Umum, Ini Tujuan Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Penilaian Juara Umum Lebih Ketat, Museum Negeri Sumsel Kembali Hadirkan Sang Juara

Dan pada tahun kelima ini jelas Adie, 2 pekan lalu telah dilaksanakan di Desa Sungsang III, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin.

Kemudian dilaksanakan di Desa Hangkusa, Kelurahan BPRRT, Kabupaten OKU Selatan, dengan keberlimpahan potensi objek pemajuan kebudayaannya, merupakan daerah yang spesial bagi Museum Negeri Sumsel untuk melaksanakan program museum masuk desa.

Dia membeberkan, kekayaan budaya OKU Selatan berasal dari keragaman etnis yaitu Suku Ranau, Ogan, Komering, Sumendo, Jawa, Sunda, Minangkabau, dan Tionghoa. 

Masing-masing etnis sambungnya, membawa tradisi, seni, dan kerajinan unik yang menjadi bagian terpenting dari keberagaman koleksi di museum.

BACA JUGA:Masih Terima Hibah Benda Bernilai Sejarah, Giliran Keris Pongo Jangkung Tambah Koleksi Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Komisi X DPR RI Dukung Penguatan Museum Negeri Sumsel sebagai Pusat Edukasi dan Pelestarian Budaya

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan lokal, serta mempromosikan potensi kebudayaan Desa Hangkusa kepada masyarakat luas. 

Melalui program ini, Museum Negeri Sumsel dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan masyarakat, serta memperkenalkan koleksi dan kegiatan museum kepada masyarakat desa. 

“Program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya melestarikan dan mempromosikan kebudayaan lokal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebudayaan dalam pembangunan nasional,” cetus Adie.

Dengan sosialisasi yang diikuti 150 orang peserta ini, dia berharap menjadi upaya cerdas untuk melestarikan warisan budaya Sumsel secara luas hingga ke pelosok perdesaan.

BACA JUGA:LCC Museum Tingkat SMP/MTs Se-Sumsel 2025 Segera Digelar! 27 Sekolah Siap Bertanding di Museum Negeri Sumsel

Kategori :