https://palpres.bacakoran.co/

Realitas Kesantunan Berbahasa Gen Z Minangkabau di Era Digital, Bikin Mahasiswa Unand Lakukan Hal ini

Nilai norma kehidupan dan aturan dalam berbahasa, terutama dalam penerapan kato nan ampek, dapat tertanam dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.--wikipedia

BACA JUGA:Prospek Kerja Menjanjikan dengan Gaji Fantastis, Inilah 4 Jurusan Kuliah Hidden Gems di Dunia, Tertarik?

Pandai bergaul dengan orang besar

Ingat perkataan jika menyakiti

Jaga hati jika melukai."

Kato mandaki umumnya digunakan dalam percakapan antara anak dan orang tua, murid dan guru, adik dan kakak, serta dalam situasi lainnya.

BACA JUGA:Buruan Daftar Sekarang! UNPAR Buka Jalur Khusus Calon Mahasiswa Baru Pakai Nilai UTBK, Ini Syaratnya.

Kato mandaki adalah bahasa yang ramah, netral dalam nada suara, dan menunjukkan rasa sukacita.

2. Kato Manurun (kata menurun)

Kato manurun merujuk pada cara bersikap dan berbicara kepada orang yang lebih muda dari kita.

Biasanya, kato manurun digunakan saat berkomunikasi dengan seseorang yang lebih muda baik secara usia maupun hubungan kekeluargaan.

BACA JUGA:Kenakalan Remaja Semakin Parah! Mahasiswa Unand Sarankan Ini kepada Para Orang Tua Indonesia

Contohnya, ketika orang tua berbicara dengan anaknya, atau seorang mamak berkomunikasi dengan kemenakannya.

Pepatah Minang menggambarkan pentingnya memperhatikan yang lebih muda:

"Ingatlah yang di atas

Jika yang di bawah terhimpit

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan