Waspada Kebakaran Lahan Gambut di OKI, Ini Daftar Wilayah Rawan Karhutla

Memasuki musim kemarau masyarakat diminta waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)--

KAYUAGUNG, KORANPALPRES.COM – Memasuki musim kemarau, masyarakat diminta waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Salah satunya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang memiliki luas 18 Kecamatan yang tersebar, selain itu dari luasan itu banyak terdapat lahan gambut.

Lahan gambut yang tersebar di beberapa kecamatan ini sangat rawan terbakar saat musim kemarau.

BMKG saat ini merilis bahwasannya telah memasuki musim kemarau, meski di Juni telah memasuki kemarau tetapi hujan masih sering turun.

BACA JUGA:Karhutlah Mulai Terjadi, Pemkab Ogan Ilir 'Rapatkan Barisan'! Ini yang Dilakukan

BACA JUGA:Siaga Karhutla! BMKG Prediksi Juli-Agustus Jadi Puncak Kemarau di Sumsel, Wilayah Ini Bakal Terdampak Duluan

Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI, Edi Satriawan SP, mengatakan memang saat ini sudah masuk musim kemarau.

Tetapi masih ada turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Lalu mengenai lahan gambut di Kabupaten OKI yang rawan terbakar di musim kemarau saat ini kondisinya masih aman, pasalnya lahan gambut masih basah.

"Untuk saat ini lahan gambut masih basah jadi secara umum tidak rawan terbakar meskipun sudah masuk kemarau," jelas Edi belum lama ini.

BACA JUGA:Strategi Pangdam II Sriwijaya Hadapi Kekeringan, Buat Sumur Bor Hingga Mitigasi Karhutla 2024

BACA JUGA:Polres Lahat Tanam Bibit Pohon Sekaligus Sosialisasi Terkait Karhutla, Ini Kata Kapolres

Lanjutnya, walaupun saat ini lahan gambut masih basah dan belum rawan terbakar, tetapi pihaknya tetap waspada. Dengan melakukan patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Kita juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat saat patroli agar tetap waspada memasuki musim kemarau ini," ucapnya.

Diungkapkan Edi, pihaknya dalam mengantisipasi karhutla telah melakukan patroli terpadu di Juni 2024. Ini merupakan upaya pencegahan karhutla.

Pelaksanaan patroli terpadu dilaksanakan di wilayah yang merupakan rawan terjadinya karhutla.

BACA JUGA:Polres Lahat Tanam Bibit Pohon Sekaligus Sosialisasi Terkait Karhutla, Ini Kata Kapolres

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Hadiri Rakorsus Antisipasi Karhutla Bersama Sejumlah Menteri

"Kalau untuk patroli terpadu ini telah dimulai sejak beberapa hari yang lalu. Dimana patroli terpadu ini adalah gabungan personilnya," katanya.

Edi menjelaskan, seperti beberapa waktu lalu patroli terpadu dilaksanakan di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Lanjut dia, untuk pelaksanaan patroli terpadu ini memang rutin dilaksanakan setiap tahunnya memasuki musim kemarau. Dimana dalam patroli terpadu ini adalah wujud sinergitas pemerintah pusat di tingkat bawah.

Karena itu dalam rangka optimalisasi upaya pencegahan Karhutla tahun 2024 ini.

BACA JUGA:Rakorsus Antisipasi Karhutla, Tahun 2023 Provinsi Sumsel Alami Penurunan Hingga 40 Persen

BACA JUGA:Cegah dan Penanggulangan Karhutla, Begini Tindakan Polsek Muara Kuang dan Polsubsektor Rambang Kuang

"Patroli terpadu tahun ini dengan sasaran beberapa kecamatan di Kabupaten OKI. Nanti juga adanya patroli mandiri yaitu merupakan personel Manggala Agni," jelasnya.

Ditegaskan Edi, untuk patroli terpadu ini personel yang dilibatkan 1 tim yang terdiri 2 personil Manggala Agni, 1 personil TNI, 1 personel Polri dan 1 personel Masyarakat Peduli Api (MPA).

Sambungnya, tim inilah nantinya yang melakukan patroli terpadu di desa sasaran yang merupakan rawan Karhutla. Tetapi juga patroli di desa-desa sekitarnya.

"Patroli terpadu telah dilaksanakan di Cengal, Kecamatan Cengal, Tanjung Beringin. Kemudian ke desa lainnya di Kecamatan Pangkalan Lampam dan kecamatan lainnya," jelasnya.

BACA JUGA:Bikin Geleng Kepala, Ternyata Ini yang Dilakukan Babinsa Terawas Memastikan Api Karhutla Sudah Padam

BACA JUGA:AJE GILE! Babinsa Ini Patroli Cegah Karhutla Hingga ke Pelosok Hutan Belantara

Masih kata Edi, untuk saat ini kondisi hujan yang mulai berkurang termasuk juga intensitasnya. Cuaca panas sudah terjadi, sehingga bila memasuki musim kemarau rawan terjadi Karhutla khususnya lahan gambut.

"Jadi kita berharap melalui patroli terpadu, intensitas kebakaran hutan dan lahan tahun ini bisa menurun sehingga tidak berdampak pada kabut asap," terangnya.

Sambung dia, untuk saat ini kondisi lapangan masih aman, vegetasi hijau, tinggi muka air normal. Terpenting untuk lahan gambut masih basah.

"Karhutla belum terjadi meskipun sudah masuk musim kemarau. Tetapi berharap jangan terjadi," ucapnya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Presentasi Keberhasilan Penanganan Karhutla di Dubai

BACA JUGA:Curah Hujan Minim, Pemadaman Karhutla Melalui Darat Diperkuat

Ditambahkan Edi, lahan gambut yang rawan terbakar di musim kemarau untuk saat ini masih basah karena masih ada curah hujan. Tapi personil tetap siaga.

Masih kata dia, dalam hal pencegahan Karhutla bukan hanya personil saja yang siap siaga. Tetapi untuk peralatan, sarana prasarana pendukung lainnya di Manggala Agni OKI ini juga siap.

Yaitu seperti mesin pompa, peralatan manual, peralatan teknis dan peralatan pendukung lainnya semua siap termasuk personilnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan