https://palpres.bacakoran.co/

Kaji Relief Candi Bumiayu Koleksi Museum Sriwijaya, 5 Pakar Kemukakan Pendapat Fenomenal

Kepala UPTD TWKS Nuryasin dan jajaran berfoto bersama 5 narasumber Kajian Relief Candi Bumiayu Koleksi Museum Sriwijaya.--museum sriwijaya

Lalu dia juga menjelaskan secara detil garis kronologi kawasan Percandian Bumiayu, mulai dari masa berfungsi percandian Bumiayu dari Abad ke-7 hingga 14 Masehi.

Sondang juga mendeskripsikan bagaimana seni arca berkembang pesat saat itu antara lain meliputi:

BACA JUGA:Menggali Makna Historis Mengapa di Sumatera Selatan Banyak Rumah Panggung: Fakta Hingga Alasannya

BACA JUGA:Wow! TRRK Kabupaten Lahat Bakal Disulap Jadi Lokasi Museum Bersejarah, Ini Penampakannya

1. Pembuatan arca-arca tokoh tampak santa (candi 1) dan wajah ugra/seram (candi 3).

2. Pembuatan arca-arca binatang (nandi dan singa), dan relief binatang (ular, buaya, kera, burung).

3. Seni arca singa : singa menunduk, singa menarik roda kereta pada pintu masuk (mirip seni arca India), dari India utara dan Gujarat.

4. Relief flora (bunga matahari).

BACA JUGA:Ujung Tombak Pelestarian Cagar Budaya, BPK Wilayah VI Puji Kinerja Juru Pelihara di Sumsel

BACA JUGA:Bukan Sekedar Ajang Penghormatan Chairil Anwar, Padepokan Rendezvous Besut Acara dengan Misi Rahasia

5. Teknologi pemahatan dan ukir diperkirakan dahulu telah mengggunakan alat logam.

6. Seni balur/semir pada arca dan batu bata.

Lebih lanjut, Sondang menguraikan ragam hias arsitektur Candi Bumiayu.

Di mana seni arsitektural candi merupakan seni menegakkan bangunan yang di dalamnya terdapat ruang dan konstruksi yang mencirikan suatu bangunan candi. 

BACA JUGA:Hadiri Pelantikan Perjakep Sumsel, SMB IV Ingatkan ‘Akar Budaya Palembang itu dari Jawa dan Melayu’

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan