7 Tradisi Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dalam Menyambut Kedatangan Ramadan

Baarak tanglong, tradisi masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dalam menyambut Ramadan-jurnal kalsel-
Masyarakat Banjar biasanya biasanya membuka tabungan selama sebelas bulan sebelumnya untuk kebutuhan Ramadan sebulan ke depan.
Selain membuka tabungan,beberapa warga ada pula yang mencabut arisan beberapa hari sebelum Ramadan setelah berputar selama sebelas bulan. Arisan tersebut dapat berupa uang atau sembako.
BACA JUGA:Ini Tradisi Mandi Suci Sambut Ramadan di Lampung : Blangikhan, Bulimau, dan Ngelop
BACA JUGA:Bakar Lunjuk dan Lainnya, Tradisi Menyambut Ramadan Masyarakat Bengkulu yang Unik dan Beragam
Tradisi Bacahar Parut
Aktivitas ini juga dilakukan menjelang datangnya Ramadan, biasanya masyarakat Banjar, terutama para Tuan Guru dan keluarganya melakukan “pencaharan” atau pembersihan perut dari kotoran sisa makanan dan minuman yang dikonsumsi selama sebelas bulan silam.
Pencaharan dilakukan dengan dengan pengobatan tradisional seperti Begurah yang memasukkan jeruk nipis atau rabukan sahang ke dalam hidung hingga dalam, kemudian beberapa waktu akan memuntahkan ke mulut banyak lendir dan sisa makanan yang bersemayam lama di dalam perut.
Atau bisa pula dilakukan secara medis dengan meminum obat broklak berwarna coklat, diminum lewat mulut hingga tak berapa lama akan keluar dari perut lewat buang air besar yang cair dan dalam jumlah banyak.
Melalui tradisi Bacahar Parut ini, maka perut akan terasa menjadi kosong dan ringan, bebas dari kotoran, ampas dari makanan dan minuman yang ada sehingga saat memasuki ibadah puasa sudah dalam keadaan baru dan siap menerima makanan dan minuman yang baru pula selama bulan Ramadan.