Thomas juga orang yang mengenalkan tanaman kopi kepada rakyat Bengkulu dengan cara tanam paksa sehingga merugikan rakyat Bengkulu.
BACA JUGA:Kenakalan Remaja Semakin Parah! Mahasiswa Unand Sarankan Ini kepada Para Orang Tua Indonesia
BACA JUGA:Mahasiswa Unand Ungkap 3 Solusi Atasi Teror Ujaran Kebencian, Garda Terdepan Hadang Konten Negatif
Inggris melakukan perjanjian kembali akan tetapi melakukan perjanjian pihak Inggris selalu berat sebelah dan sering yang merasa dirugikan adalah rakyat Bengkulu atas perjanjian itu.
Di satu pihak menguntungkan pihak Inggris karena menempatkan Inggris pada kedudukan monopoli sebagai pembeli lada tunggal dengan harga yang ditentukan rendah.
Di sisi lain yaitu bagi rakyat dibebani secara paksa untuk menanam merica, lada sebagai tanaman wajib.
Dengan adanya benteng Marlborough di Bengkulu dijadikan sebagai pusat pertahanan dan pemberontakan dari para penduduk Bengkulu yang merasa dirugikan dan tertekan dengan adanya Inggris di tanah mereka.
BACA JUGA:Mahasiswa Unand Ungkap Kenapa Banyak Warga Belum Rasakan Kesejahteraan, Ternyata Ini Lho Alasannya!
Benteng ini pula dijadikan sebagai tempat pusat perlindungan usaha perdagangan Inggris di Bengkulu.
Benteng Marlborough adalah simbol penting kehadiran kolonial Inggris di Bengkulu dan peranannya dalam memperluas pengaruh Inggris di Sumatera.
Pembangunan benteng Marlborough ini berawal karena adanya persaingan antara Inggris dan Belanda dalam memonopoli perdagangan lada di Jawa Barat.
Menyusul Belanda yang berhasil menguasai monopoli perdagangan lada di Jawa Barat lalu mendorong Inggris untuk mencari wilayah kekuasaan baru.
BACA JUGA:5 Benteng Peninggalan Belanda di Indonesia, Jadi Saksi Bisu Perjuangan Melawan Penjajah!
Sehingga sampailah Inggris di Bengkulu yang merupakan jalur perdagangan strategis di pantai barat Sumatera dan membangun benteng Marlborough sebagai benteng pertahanan, administrasi dan perdagangan.