Catat! Asal-Usul Memorabilia Uang Pecahan Rp10.000 TE 2005 yang Jadi Spot Foto Favorit di Museum Negeri Sumsel

Jumat 04 Oct 2024 - 14:46 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Kemudian dibeli oleh Kepala Marga Pemulutan, Pangeran Punto, dan dipindahkan ke Desa Talang Pangeran (Ogan Ilir). 

Setelah dibeli oleh Gemeentebestuur Palembang pada 1930 dari zuriah Pangeran Punto (versi lain menyebutkan “disita”), sekitar 2 tahun kemudian (1932), rumah ini dipindahkan ke belakang Kantor Ledeng, Jalan Sluisweg,

BACA JUGA:Belum Ramah Difabel, Disbudpar Sumsel Dorong Peningkatan SDM Pemandu Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Luar Biasa! Museum Negeri Sumsel Terima Hibah Alquran Tulisan Tangan Kiyai Delamat Berusia 2 Abad

Berikutnya Rumah Limas ini diresmikan sebagai “Museum Palembangsch Huis” pada 22 April 1933. 

Sedangkan, Rumah Bagian Belakang atau Rumah Limas Pangeran Syarif Ali dibeli tahun 1936 dari ahli warisnya dan dipindahkan ke belakang Kantor Ledeng.

Lalu, disatukan dengan Rumah Limas Pangeran Syarif Abdul Rahman al-Habsyi, menggunakan koridor seperti sekarang. 

Kedua rumah ini masih difungsikan sebagai museum, setidaknya, hingga 1982. 

BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Berebut Jadi Sang Juara 2024, 155 Finalis Blusukan ke Museum Negeri Sumsel

Kala itu, dinamakan “Museum Rumah Bari Palembang”.

Selanjutnya, pada 2002, Rumah Tradisional Palembang dan Iliran ini diusulkan untuk dimuat gambarnya pada mata uang Rupiah. 

“Setelah melalui proses yang panjang, terbitlah mata uang pecahan Rp10.000 Tahun Emisi 2005 dan 2010 dengan gambar Rumah Limas Koleksi Museum Negeri Sumsel,” tukasnya.

Lebih lanjut Pantji mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada BI, khususnya Kantor Perwakilan Provinsi Sumsel.

BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Telusuri Jejak Marga, SMB IV Dorong Pembuatan Perda, ini Pendapat 4 Akademisi

BACA JUGA:Beri Pemahaman Sejarah dan Budaya Ke Masyarakat, Museum Negeri Sumsel Gelar Seminar Hasil Kajian

Kategori :