Dalam konteks ini, media menjadi wadah bagi berbagai kepentingan politik dan ekonomi yang saling berinteraksi, menciptakan dinamika yang kompleks di masyarakat.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Temukan Fakta Mengejutkan, Musik dapat Kurangi Stres pada Hewan Ternak
Contohnya, media dapat memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap isu tertentu, memicu dukungan, atau bahkan menimbulkan kontroversi.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai cara kerja media dan dampaknya terhadap masyarakat sangatlah penting.
Hal ini menegaskan bahwa media penyiaran bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga merupakan kekuatan yang membentuk struktur sosial dan budaya dalam masyarakat secara keseluruhan.
Perkembangan teknologi komunikasi pada saat ini tergolong sangat pesat bahkan pada Negara Indonesia, yang dimana media komunikasi telah menjadi hal yang dibutuhkan dalam keberlansungan kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Telisik Pendidikan Politik di Universitas Andalas, Membangun Generasi Cerdas dan Kritis
Media dapat membawa implikasi terhadap dunia penyiaran, termasuk penyiaran Indonesia.
Seluruh masyarakat membutuhkan media penyiaran sebagai alat untuk mendapatkan informasi.
Seperti pedagang melihat berita harga bahan pokok pada saat itu untuk menjadi patokan harga jual saat berdagang, dan seseorang yang mengirimkan berita kepada media massa dengan tujuan agar mendapatkan bantuan sesegera mungkin bila seseorang mendengar dan membaca berita tersebut.
Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umun, peran media penyiaran menjadi semakin strategis terutama dalam mengembangkan kehidupan demokrasi.
Media penyiaran yang menjadi sumber utama dalam pusat informasi kehidupan masyarakat tentu akan terikat dengan kaidah-kaidah umum penyelenggaraan telekomunikasi yang tentunya berlaku secara universal.