Seseorang meninggal dunia dalam keadaan dia tidak bertaubat kepada Allah dari dosa syiriknya, kemudian bertemu Allah pada hari kiamat maka tidak akan diampuni dosanya.
Dalam hadits qudsi 2741, Allah berfirman: “Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan engkau tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan mendatangkan dirimu dengan ampunan sepenuh bumi.”
Seandainya seseorang datang kepada Allah dengan dosa yang banyak sepenuh bumi, kemudian bertemu dengan Allah, kemudian dia datang kepada Allah dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.
Maka Allah menjanjikan akan mendatangkan ampunan sepenuh bumi dengan syarat tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.
Kesyirikan adalah dosa yang paling besar dan tidak akan diampuni apabila seseorang meninggal dunia dalam keadaan tidak bertaubat dari dosa syirik ini.
BACA JUGA:Taat Ulama Boleh Asal Tau Batasan! Maksudnya Gimana? Simak Penjelasan Ustaz Abdullah Roy di Sini
BACA JUGA:Inilah 4 Ketentuan Takut kepada Allah Sesuai Syariat, Simak Penjelasan Ustaz Abdullah Roy di Sini!
Kemudian, golongan kedua yang tidak mendapat keutamaan malam nisfu Sya’ban yakni orang yang sedang punya masalah dengan saudara semuslim, sedang tidak saling berbicara satu dengan yang lain, tidak saling menyapa.
Maka orang yang demikian termasuk orang yang tidak mendapatkan keutamaan pada malam tersebut yaitu tidak diampuni dosa-dosa kecil yang dia miliki.
Dan ini menunjukkan tentang bahayanya orang yang memiliki pertengkaran dengan saudaranya.
Oleh karena itu seorang muslim apabila terjadi sesuatu antara dirinya dengan saudaranya maka segera dia meminta maaf.
BACA JUGA:Haram Hukumnya! Ternyata Riya Termasuk Syirik Kecil Lho, Inilah Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Kemudian berusahalah memerangi hawa nafsu yang ada di dalam dirinya, dan lebih mendahulukan ridho Allah daripada hawa nafsunya.