ARTIKEL: Konoha di Galeri (Ponsel) Nasional
Artikel berjudul Konoha di Galeri (Ponsel) Nasional ini menyorot pameran lukisan Yos Suprapto yang dibatalkan--Facebook/Teropong Putra Tunggal
Hal-hal yang bersifat estetis belum tentu sebuah karya seni dan karya seni tidak mutlak harus estetis.
BACA JUGA:Ternyata Jay Idzes Dulunya Pemain Futsal Sebelum Jadi Pesepakbola, Pernah Jadi Bagian Timnas Belanda
Dalam ilmu estetika Yunani klasik, pendapat Plato yang terkenal adalah seni adalah tiruan dari tiruan: mimesis karena keindahan yang sebenarnya hanya ada di alam ide, sedangkan seniman dalam berkarya sedang meniru apa yang ada di dalam ide atau gagasan.
Bagi Plato, tiruan tersebut tidak nyata, bukan yang sesungguhnya dari alam ide.
Pertanyaannya sekarang, bisakah ide seseorang, baik perupa atau bukan perupa itu dikekang dan dirantai?
Katarsis dalam Seni
BACA JUGA:Wah! Dandim Kota Metro Terima Sertifikat Calon Makodim Lampung Tengah, Untuk Apa?
Alam ide sangat luas dan tak terbatas. Alam ide adalah lautan imajinasi manusia.
Pada alam ini, kita boleh berpikir, bernalar, menjadi kritis bahkan hiperkritis, kreatif, radikal, diam membatu, berisik dan apapun yang kita inginkan terjadi dalam alam ide kita masing-masing.
Alam ide ini tidak nyata karena masih berupa gagasan yang berasal dari aspek kognitif, afektif dan konatif seseorang.
Dalam hal pembuatan karya, ide tersebut dituangkan dalam berbagai bentuk yang dikuasai perupa. Karya seni merupakan ekspresi seni dan perasaan sang seniman.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Keberuntungan hingga Percintaan Shio Kerbau, Kelinci, Kuda dan Ular di Tahun 2025
BACA JUGA:Kodim Bute Kembali Laksanakan Program Unggulan Kodam II Sriwijaya, Apakah Itu?
Seniman mentransmisikan gejolak emosi, perasaan dan alam idenya ke publik melalui karya.