Kemudian mengomunikasikannya kepada masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan.
BACA JUGA:Berebut Jadi Sang Juara 2024, 155 Finalis Blusukan ke Museum Negeri Sumsel
BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Telusuri Jejak Marga, SMB IV Dorong Pembuatan Perda, ini Pendapat 4 Akademisi
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Museum Negeri Sumatera Selatan memerlukan koleksi yang menarik untuk disajikan pada ruang tata pameran.
Lalu didukung oleh sumber daya manusia yang handal, sarana dan prasarana yang memadai.
Serta tersedianya teknologi informasi digital sebagai wadah layanan publik.
Lebih jauh, dibutuhkan mekanisme pengawasan terhadap koleksi-koleksi yang telah disajikan.
BACA JUGA:Beri Pemahaman Sejarah dan Budaya Ke Masyarakat, Museum Negeri Sumsel Gelar Seminar Hasil Kajian
BACA JUGA:6 Tahun Berturut-Turut Gelar Sang Juara, Museum Negeri Sumsel Semakin Dicintai Gen Z
Sehingga terdapat masalah dan beberapa kendala terkait informasi data pelayanan publik, antara lain:
1. Informasi label koleksi sangat simpel dan ringkas;
2. Kurang maksimalnya pemberian informasi data koleksi yang tersaji;
3. Koleksi yang disajikan masih materi yang lama dan tidak menarik;
BACA JUGA:Bikin Turis Mancanegara Terpana, Ini Sejarah Kain Batik Milik Istri AK Gani di Museum Negeri Sumsel
BACA JUGA:Gelar Seminar Kajian Koleksi Hibah, Museum Negeri Sumsel Terima Puluhan Barang Bersejarah
4. Tenaga edukator/pemandu yang berjumlah sedikit.